Kamis, 12 Januari 2012

puisi remaja"ketika aku ingin mencintaimu"

Kala aku belajar untuk mencintai,
jangan pernah palingkan muka walau kau enggan menunggu,
kala aku mulai berada dalam galau,
genggam tangganku dan pastikan kau akan bersamaku selalu

Andai waktu menerpa kasih yang aku susun
bantulah aku menatanya kembali
Andai sengat matahari membuatnya kering
sirami ia kembali dengan kasihmu

Jangan biarkan teringsut kala aku mencoba untuk membuka hatiku
jangan berlari kala aku butuh matahari
Jangan pergi kala aku memintamu
untuk mengajarkan aku mencintaimu

syair kepada sang pencipta

Andai manusia diizinkan berdialog dengan AllahYa.. Allah, mengapa aku harus dilahirkan di dunia ini ?tapi mengapa Engkau berikan padaku kehidupan yang kerassehingga aku merasa terhimpit dan tertindihsesak nafasku, sedih hatiku, berat langkahku untuk mengarungi kehidupan yang kejam ini

…Allah menjawab;HambaKu sayang, jangan pernah engkau takut menghadapi hidup inikarena Aku tidak pernah meninggalkanmu walau sedetikjarak antara kau dan Aku tidak lebih jauh dari pada urat lehermudan Aku tidak mungkin memberikan cobaan di luar batas kemampuanmu…Bukankah sudah pernah Ku katakan padamu: Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu [Muhammad]…dan Kami meringankan bebanmu yang berat…yang memberatkan punggungmu…Dan Kami tinggikan namamu…Maka sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…Maka apabila engkau telah selesai [dari suatu urusan] maka kerjakanlah [urusan yang lain] dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau berharap…

…kemudian aku menjadi ingat Ya Allah, bahwa sepanjang hidupku aku telah mendzalimi diriku sendiri, dengan cara melalaikan kewajiban yang Engkau gariskan dan melanggar larangan yang Engkau tetapkan.…kuterlantarkan diriku dalam keterasingan, ku tak perdulikan setiap nafasku, tak kuhitung detak jantungku sudahkah ku kenal Rabb yang menciptakanku…aku terbelalak melihat gemerlap dunia……kemudian kukejar ilmu, jabatan dan harta tanpa ingat mempersiapkan bekal untuk pergi kealam abadi ku kelak, alam yang pasti aku datangi, ku bertepuk dada pada sukses hidupku, jabatan, harta serta anak istriku, padahal semua itu hanya sekedar titipan belaka, tidak ku untai tali

kasih terpaut kerinduan dengan sahabat terdekatku…akankah aku merindu atau aku berteriak karena kekufuranku akan nikmat-Mu…

Allah menjawab…Bukankah telah Ku turunkan pintu tauhiid? Allah pun Berfirman…Katakanlah, jika kamu [benar-benar] mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kamu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imron:31]

…Kemudian Allah Swt menambahkan…Bukankah telah Ku turunkan Al-Qur’an Al-Karim sebagai pedoman hidupmu…bukankah telah Ku berikan contoh bagi hidupmu yaitu Rasul dan NabiKu…telah Ku ciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya bagimu…telah Ku tebarkan Nur Illahi Ku keseluruh penjuru…Rahmat dan Hidayah senantiasa Ku tiupkan hingga rahmatan lil ‘alamiin…maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan?

…isi hatiku kembali bertutur…Rabb…ku akui sesungguhnya kelalaian dan kelemahanku adalah benar tetapi aku khilaf… Ya Rabb…terlalu…terlalu banyak kekhilafanku…malu aku kepada-Mu …

Allah kembali menjawab…Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa [pada hari kiamat]. Bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah sangat berat siksaan-Nya [niscaya mereka menyesal

[Al-Baqarah:165]

…Kemudian isi hatiku bermunajat…Duhai Rabb Yang menggenggam setiap karunia…Karuniakanlah kepada kami kenikmatan bermunajat kepada-Mu…hidup dan matiku keserahkan sepenuhnya pada-Mu…Do’aku kini senantiasa dalam Ijabah-Mu…Duhai Rabb Yang Maha Menatap setiap lubukhati hamba-hamba-Mu…Karuniakan kepada kami hati ikhlas dan bersih dari setiap noktah hitam yang melekat…taburkan kepada kami cahaya Ilmu dan

Ridho-Mu…Duhai Rabb Yang Maha Menyaksikan sekecil apapun setiap ‘aib yang kami rahasiakan…Kami sadar mata yang Kau titipkan adalah hanya untuk menyaksikan setiap kebesaran-Mu…lidah yang Kau titipkan adalah lidah yang harus basah berdzikir menyebut asma-Mu…telinga yang Kau titipkan adalah hanya untuk mendengarkan setiap adzan dan ayat suci-Mu yang dikumandangkan…kaki yang Kau ciptakan adalah hanya untuk melangkah menuju masjid dan kiblat-Mu……Pantaskah hamba menuju syurga-Mu…pedahal amanah-Mu belum hamba lakukan…karena kedha’ifanku…

kata cinta kahlil gibran

kemarin aku berdiri berdekatan pintu gerbang sebuah rumah ibadat dan bertanya kepada manusia yang lalu-lalang di situ tentang misteri dan kesucian cinta.
Seorang lelaki setengah baya menghampiri, tubuhnya rapuh wajahnya gelap. Sambil mengeluh dia berkata, “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah, aku mewarisinya dari Manusia Pertama.”

Seorang pemuda dengan tubuh kuat dan besar menghampiri. Dengan suara bagai menyanyi dia berkata, “Cinta adalah sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan dariku, yang rnenghubungkan masa sekarang dengan generasi masa lalu dan generasi yang akan datang.’

Seorang wanita dengan wajah melankolis menghampiri dan sambil mendesah, dia berkata, ‘Cinta adalah racun pembunuh, ular hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan berputar-putar menembusi langit sampai ia jatuh tertutup embun, ia hanya akan diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat, diam selama satu tahun dan mati untuk selamanya.’

Seorang gadis dengan pipi kemerahan menghampiri dan dengan tersenyum dia berkata, “Cinta itu laksana air pancuran yang digunakan roh pengantin sebagai siraman ke dalam roh orang-orang yg kuat, membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang di malam hari dan senandung pujian di depan matahari di siang hari.’

Setelah itu seorang lelaki menghampiri. Bajunya hitam, janggutnya panjang dengan dahi berkerut, dia berkata, “Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. la bermula dari hujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda.’

Seorang lelaki tampan dengan wajah bersinar dan dengan bahagia berkata, ‘Cinta adalah pengetahuan syurgawi yang menyalakan mata kita. Ia menunjukkan segala sesuatu kepada kita seperti para dewa melihatnya.’

Seorang bermata buta menghampiri, sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke tanah dan dia kemudian berkata sambil menangis, ‘Cinta adalah kabus tebal yang menyelubungi gambaran sesuatu darinya atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang, tuli terhadap suara-suara dari tangisnya sendiri yang bergema di lembah-lembah.’

Seorang pemuda, dengan membawa sebuah gitar menghampiri dan menyanyi, ‘Cinta adalah cahaya ghaib yang bersinar dari kedalaman kehidupan yang peka dan mencerahkan segala yang ada di sekitarnya. Engkau bisa melihat dunia bagai sebuah perarakan yang berjalan melewati padang rumput hijau. Kehidupan adalah bagai sebuah mimpi indah yang diangkat dari kesedaran dan kesedaran.’

Seorang lelaki dengan badan bongkok dan kakinya bengkok bagai potongan-potongan kain menghampiri. Dengan suara bergetar, dia berkata, “Cinta adalah istirahat panjang bagi raga di dalam kesunyian makam, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian.’

Seorang anak kecil berumur lima tahun menghampiri dan sambil tertawa dia berkata, “Cinta adalah ayahku, cinta adalah ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengerti tentang cinta.”

Waktu terus berjalan. Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat. Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri tentang cinta. Semua menyatakan harapan-harapannya dan mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya.

syair kepada sang pencipta

Andai manusia diizinkan berdialog dengan AllahYa.. Allah, mengapa aku harus dilahirkan di dunia ini ?tapi mengapa Engkau berikan padaku kehidupan yang kerassehingga aku merasa terhimpit dan tertindihsesak nafasku, sedih hatiku, berat langkahku untuk mengarungi kehidupan yang kejam ini

…Allah menjawab;HambaKu sayang, jangan pernah engkau takut menghadapi hidup inikarena Aku tidak pernah meninggalkanmu walau sedetikjarak antara kau dan Aku tidak lebih jauh dari pada urat lehermudan Aku tidak mungkin memberikan cobaan di luar batas kemampuanmu…Bukankah sudah pernah Ku katakan padamu: Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu [Muhammad]…dan Kami meringankan bebanmu yang berat…yang memberatkan punggungmu…Dan Kami tinggikan namamu…Maka sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…Maka apabila engkau telah selesai [dari suatu urusan] maka kerjakanlah [urusan yang lain] dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau berharap…

…kemudian aku menjadi ingat Ya Allah, bahwa sepanjang hidupku aku telah mendzalimi diriku sendiri, dengan cara melalaikan kewajiban yang Engkau gariskan dan melanggar larangan yang Engkau tetapkan.…kuterlantarkan diriku dalam keterasingan, ku tak perdulikan setiap nafasku, tak kuhitung detak jantungku sudahkah ku kenal Rabb yang menciptakanku…aku terbelalak melihat gemerlap dunia……kemudian kukejar ilmu, jabatan dan harta tanpa ingat mempersiapkan bekal untuk pergi kealam abadi ku kelak, alam yang pasti aku datangi, ku bertepuk dada pada sukses hidupku, jabatan, harta serta anak istriku, padahal semua itu hanya sekedar titipan belaka, tidak ku untai tali

kasih terpaut kerinduan dengan sahabat terdekatku…akankah aku merindu atau aku berteriak karena kekufuranku akan nikmat-Mu…

Allah menjawab…Bukankah telah Ku turunkan pintu tauhiid? Allah pun Berfirman…Katakanlah, jika kamu [benar-benar] mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kamu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imron:31]

…Kemudian Allah Swt menambahkan…Bukankah telah Ku turunkan Al-Qur’an Al-Karim sebagai pedoman hidupmu…bukankah telah Ku berikan contoh bagi hidupmu yaitu Rasul dan NabiKu…telah Ku ciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya bagimu…telah Ku tebarkan Nur Illahi Ku keseluruh penjuru…Rahmat dan Hidayah senantiasa Ku tiupkan hingga rahmatan lil ‘alamiin…maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan?

…isi hatiku kembali bertutur…Rabb…ku akui sesungguhnya kelalaian dan kelemahanku adalah benar tetapi aku khilaf… Ya Rabb…terlalu…terlalu banyak kekhilafanku…malu aku kepada-Mu …

Allah kembali menjawab…Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa [pada hari kiamat]. Bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah sangat berat siksaan-Nya [niscaya mereka menyesal

[Al-Baqarah:165]

…Kemudian isi hatiku bermunajat…Duhai Rabb Yang menggenggam setiap karunia…Karuniakanlah kepada kami kenikmatan bermunajat kepada-Mu…hidup dan matiku keserahkan sepenuhnya pada-Mu…Do’aku kini senantiasa dalam Ijabah-Mu…Duhai Rabb Yang Maha Menatap setiap lubukhati hamba-hamba-Mu…Karuniakan kepada kami hati ikhlas dan bersih dari setiap noktah hitam yang melekat…taburkan kepada kami cahaya Ilmu dan

Ridho-Mu…Duhai Rabb Yang Maha Menyaksikan sekecil apapun setiap ‘aib yang kami rahasiakan…Kami sadar mata yang Kau titipkan adalah hanya untuk menyaksikan setiap kebesaran-Mu…lidah yang Kau titipkan adalah lidah yang harus basah berdzikir menyebut asma-Mu…telinga yang Kau titipkan adalah hanya untuk mendengarkan setiap adzan dan ayat suci-Mu yang dikumandangkan…kaki yang Kau ciptakan adalah hanya untuk melangkah menuju masjid dan kiblat-Mu……Pantaskah hamba menuju syurga-Mu…pedahal amanah-Mu belum hamba lakukan…karena kedha’ifanku…

puisi pengenalan tuhan"tangismu bukan tangisku"

Sudah sejak lama aku berhenti menangis
Bahkan saat ini aku tidak lagi punya hati
Tak pernah ku sesali yang terjadi padaku
Tak pernah ku tersentuh oleh iba dan kasihan

Aku adalah batu karang yang tegar
Selalu berbuat yang terbaik hingga tak pernah menyesal
Selalu berpikir dengan logika hingga tak pernah iba
Bagiku membantu orang sekuat tenaga lebih baik dari sekedar kasihan

Sayangku, hari ini aku harus melihatmu dalam sakit yang sangat
Akan ku usahakan segala macam obat untukmu
Akan ku jaga kamu sepanjang siang dan malam
Tapi jangan kau pinta aku untuk bersedih

Aku selalu bersyukur atas semua yang diberikan oleh Tuhan ku
Aku juga sangat senang ketika kamu sakit sekali
Aku berharap itu adalah pembersih dari dosa-dosamu
Dan aku berharap setelah bersih, kamu segera kembali kepada-Nya

Jangan katakan aku ini kejam
Aku ini terlalu bersyukur atas apa pun
Rasa bahagia hatiku ini tak terhingga besarnya
Semenjak aku Ridho Dia sebagai Tuhanku

puisi "tentang kehidupanku"

disini aku berdiri.
menapaki tanah yang samasekali tidak kupahami
hirukpikuk n kemilau hidup kota
tak mbwtku bergeming.
orang2 menertawakanku
menganggap aq pungguk yg merindukan bulan…..
atas smua asa dan cita citaku……
tatapan sinis yg menusuk ulu hati
olok olok yg menyyat hati
hampir meruntuhkn pertahananku…..
namun…..
aku harus tegar!
aku tak boleh lemah…..
aku kan tetap berjuang tuk hidupku
untuk orang2 yg kucintai
meski sungai2 kecil mengalir pilu…….
meski kaki terasa tersandung…….
aku kan selalu brusaha untuk menggapai cita citaku
aku harus bisa!!!!!

puisi cinta"you're the unforgetable smile"

Pena menghunus,,
beri noktah dalam lembar kehidupan,,
tercabik oleh rangkaian kata tak berputus,,
penuh sesak akan gambaran ronamu yg menawan,,

sajak berbondong jejali otak,,
mengalir lembut tanpa congkak,,
semua berakar dari sebayang paras,,
paras yg tak selipkan sedikitpun kontras,,

tenang mengawang di galaksi hati,,
tlah ku yakini kau tuk disisi,,
kau sudutkan simpul manis disela bibirmu,,
pertegas ketukan palu yg tlah bertalu,,

akanku jelajahi taman hatimu,,
akanku titipkan rindu dinafasmu,,
agar parasmu tak hanya sebuah bayang,,
agar angan ini tak melayang.

puisi islami"mazhab cinta"

aku bercerita tentang rasa
sengaja tak kubawa di dunia nyata
begitulah cinta,

menempuh gelombang adiwarna
bagai cemeti bergelatar di dada
begitulah cinta,

menempuh puncak puncak dosa
bagai jamuan yang datang dari surga
begitulah cinta,

wahai layla,
jadilah bumi dan aku matahari
kemudian diam dan berhenti

biarkan matahari yg mengitari bumi
karena aku bersaksi bahwa bumi adalah pusat semesta
bukan perkataan dungu yg berbicara matahari sebagai pusat semesta

kata ibrahim pada namrudz
terbitkanlah matahari dari barat
tak mungkin matahari diam

matahari tak dapatkan bulan
malam tak dahului siang
tak mungkin matahari diam

Eli katakan dalam kalam
Eli takdirkan mereka miliki garis edar
mungkinkah matahari diam?

wahai layla,
jadilah matahari dan aku bumi
rasuki amarah dan diamlah

wahai layla
jangan ragukan cintaku pada layla
tapi boleh kau ragukan cintaku pada Dia

wahai layla,
dirimu lebih dari secawan arak
biar, biar, biar kuanggap ini nira

ragaku hitam dan kini dihuni setan
meminta tumbal jiwa jiwa yg haus
melahap dosa dengan rakus

begitulah cinta……

ku tukar darussalam dengan layla
kubenamkan diri dalam dosa

begitulah cinta……

biar darussalam menjadi milik yang lain
tapi jangan jadikan cinta ini milik yg lain

begitulah cinta…….

ingin dicintai-Nya
tapi kuberikan cintaku pada layla

kuminta kasih-Nya
tapi kuberikan kasihku pada layla

jiwaku kosong tanpa layla
tapi pesta pora tak ada Dia di dada

cintaku nisbi
matikan syaraf dari rambut sampai ke jari kaki

ku pilih rasa rindu yg menyesakan dada
bukan rasa rindu yg menenangkan jiwa

kupilih rasa gelisah karena takut kehilangan layla
bukan gelisah memikirkan kumiliki neraka atau syurga

kupilih rasa amarah karena diabaikan layla
bukan amarah karena hidup tak sesuai dengan rencana sang pencipta

begitulah cinta……

bercerita tentang rasa
sengaja tak kubawa di dunia nyata

puisi hidup"kuberikan ia cinta"

matahari ku pinjam hangatmu
Tuk selimuti tubuhnya yang rapuh
Biar dia tahu kalau dia tidak sendiri

Sungai kupinjam riam airmu
Sebagai musik teman dia mengeluh
Biar dia tahu ada yang mendengarnya

Bidadari pinjamkan aku selendangmu
Biar kuselipkan di tidurnya
Pengganti cinta yang tak dimilikinya
Dan katakan itu dari aku.

puisi remaja"ketika aku ingin mencintaimu"

Kala aku belajar untuk mencintai,
jangan pernah palingkan muka walau kau enggan menunggu,
kala aku mulai berada dalam galau,
genggam tangganku dan pastikan kau akan bersamaku selalu

Andai waktu menerpa kasih yang aku susun
bantulah aku menatanya kembali
Andai sengat matahari membuatnya kering
sirami ia kembali dengan kasihmu

Jangan biarkan teringsut kala aku mencoba untuk membuka hatiku
jangan berlari kala aku butuh matahari
Jangan pergi kala aku memintamu
untuk mengajarkan aku mencintaimu

puisi baru"lihat aku"

Tubuh ku lelah tuk terus menantang masa depan.
Kaki ku lelah tuk melangkah.
Tangan ku lelah tuk mengukir masa depan.
Mataku lelah tuk menatap jauh ke depan.
MUlut ku lelah tuk berbicara.

Setiap hati selalu ada sedikit rasa tuk merasa lelah
Setiap hari selalu ada rasa tuk mengadu
Setiap saat selalu ada saat tuk mengenang
Setiap Raga akan merasa lelah untuk hidup

Ada saat-saat kebahagiaan datang, Membuat senyuman menari indah diatas lesung pipi.
Ada saat-saat kesuksesan datang, Membuat hati menjadi puas akan keberhasilan.

Ketika kebahagian dan kesuksesan berganti dengan kesedihan dan kegagalan.
Kepada siapa kita mengadu.
Kepada siapa kita mengeluh.
Kepada siapa kita berlari.

Akan kah kita dapat lebih bershukur akan apa yang sudah didapat.
Sehingga setetes kenikmatan menjadi surga sesaat kehidupan.

Akan kah keiklasan dan kenikmatan yang kita dapat,
atau kah keserakahan dan kesengsaraan yang akan menghadang.

Tuhan, Allah , Ya Roob
Akan berjalan kemana kah langkah ku,
disaat langkah ku tak sanggup lagi berjalan di jalan Mu.

Akan kemana kah jasat ku,
Disaat jasat ku tak beda dengan tanah yang kotor.

Akan berjalan kemana kah raga ku,
Disaat raga ku terbelenggu akan dosa-dosaku.

Akan kah aku dapat berjalan dengan jalan ya bercahaya bertemu dengan kekasih MU,
Atau kah aku harus berjalan dengan panas api di kaki hingga terasa di ubun kepala.

Lelah, letih, Penat, akan kah akan hilang

puisi baru"setiap hati ada sedikit lelah"

Tubuh ku lelah tuk terus menantang masa depan.
Kaki ku lelah tuk melangkah.
Tangan ku lelah tuk mengukir masa depan.
Mataku lelah tuk menatap jauh ke depan.
MUlut ku lelah tuk berbicara.

Setiap hati selalu ada sedikit rasa tuk merasa lelah
Setiap hari selalu ada rasa tuk mengadu
Setiap saat selalu ada saat tuk mengenang
Setiap Raga akan merasa lelah untuk hidup

Ada saat-saat kebahagiaan datang, Membuat senyuman menari indah diatas lesung pipi.
Ada saat-saat kesuksesan datang, Membuat hati menjadi puas akan keberhasilan.

Ketika kebahagian dan kesuksesan berganti dengan kesedihan dan kegagalan.
Kepada siapa kita mengadu.
Kepada siapa kita mengeluh.
Kepada siapa kita berlari.

Akan kah kita dapat lebih bershukur akan apa yang sudah didapat.
Sehingga setetes kenikmatan menjadi surga sesaat kehidupan.

Akan kah keiklasan dan kenikmatan yang kita dapat,
atau kah keserakahan dan kesengsaraan yang akan menghadang.

Tuhan, Allah , Ya Roob
Akan berjalan kemana kah langkah ku,
disaat langkah ku tak sanggup lagi berjalan di jalan Mu.

Akan kemana kah jasat ku,
Disaat jasat ku tak beda dengan tanah yang kotor.

Akan berjalan kemana kah raga ku,
Disaat raga ku terbelenggu akan dosa-dosaku.

Akan kah aku dapat berjalan dengan jalan ya bercahaya bertemu dengan kekasih MU,
Atau kah aku harus berjalan dengan panas api di kaki hingga terasa di ubun kepala.

Lelah, letih, Penat, akan kah akan hilang

pujangga lama

Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat. Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat meliputi sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung Malaya. Di Sumatera bagian utara muncul karya-karya penting berbahasa Melayu, terutama karya-karya keagamaan. Hamzah Fansuri adalah yang pertama di antara penulis-penulis utama angkatan Pujangga Lama. Dari istana Kesultanan Aceh pada abad XVII muncul karya-karya klasik selanjutnya, yang paling terkemuka adalah karya-karya Syamsuddin Pasai dan Abdurrauf Singkil, serta Nuruddin ar-Raniri.[1]

"sejarah puisi_puisi pertama"

I. PUISI YANG PERTAMA
Puisi adalah seni kuno, dengan asal-usulnya dengan baik sebelum mereka sejarah yang tercatat (sekitar 3000 SM). Sisa-sisa tertua berasal dari Timur Dekat, pada tahun 2600 SM. Bangsa Assyro-Babilonia, Sumeria, dan budaya Mesir semua kontribusi ke toko menarik dan fragmentaris kerja. Sisa-sisa yang disimpan di cuneiform, sebuah tulisan kuno berbentuk baji pada tablet tanah liat, atau di atas kertas papirus stenciled dengan hieroglif, karakter yang digunakan dalam menulis gambar. Awal puisi ini termasuk memuji para dewa dan pahlawan, nyanyian (lagu yang mengulangi catatan yang sama atau kata-kata), kebijaksanaan literatur (daftar nasihat dan kebenaran dari orang tua atau otoritas lainnya), pesona sihir, dan ratapan untuk berkabung atau menginspirasi belas kasihan. Semua puisi ini adalah untuk sebagian besar agama di alam. Salah satu karakteristik struktural utama adalah penggunaan frase berulang atau menahan diri:

Minggu, 01 Januari 2012

puisi terbaru milik pujangga baru

Bila tiba waktunya
Biarlah kabut turun menutup hatiku
Dan, Biarlah duniaku hilang
Agar tak kutemui lagi
Semua terserah padamu
Tak perlu airmata itu
Aku rela kehilangan hidup
Hilang akibat dosa
Tapi aku tak gentar
Pada waktu yang telah kau tentukan
Jiwaku datang merindukan
Kasih dambaanku seorang
Untuk hadir dalam matiku...

puisi realita kehidupan

Realita itu memang pahit
Dimanakah aku harus melangkah lagi
Kegelapan adalah kekosongan
Kemiskinan yang mengendap dibumi
Disanalah tempatku berlabuh
Berkumpul dipadang maqshar
Sebuah tempat reuni
Dan kita bertemu kelak,
Janganlah hukum dipermainkan dibumi ini
Adalah cermin...
itu tipu daya....

contoh puisi remaja modern

Paradigma ?!!!


Hari demi hari terus berjalan

Pergantian waktupun tidak dapat dielakan

Perubahan adalah sebuah realitas yang harus dihadapi

Sebagai konsekwensi logis atas akhir dari setiap langkah

Paradigma hidup merupakan acuan dalam melangkah

Sebagai barometer dalam menjalani hidup

Menuju sebuah wujud misteri

‘Cita-cita’


Perenungkan kembali tentang Paradigma hidup

Tentang cita-cita yang tergantung di angkasa

Katakanlah kamu bisa untuk meraihnya

Kamu bisa untuk menjalaninya

Gapailah semuanya


‘Sungguh beruntunglah orang yang slalu mensucikan diri

(Kembali kepada fitrah dan kesucian )’

‘Selamat Ulang Tahun ’

Success for You

puisi remaja kegalauan

Arti perasaan

Dikala aku merindu

Ingin kutulis sejuta syair indah

Ingin rasanya aku berkisah

Tentang semua kekangenanku


Di saat ini seolah aku sulit mencari

Dermaga yang berairkan tinta emas

Dan pena antik untuk mengukirnya

Aku takut terdampar di pulau sana

Yang penuh dengan ketidakpastian

angkatan pujangga lama tahun 20an

Artikel dan berita tentang
contoh angkatan 20 an balai pustaka sastrawan dankaryanya marah rusli
adalah berikut ini, bila belum menemukan yang sesuai dengancontoh angkatan 20 an balai pustaka sastrawan dan karyanya marah rusli, Anda dapatmelakukan pencarian dengan kata kunci yang lain atau dengan melihat daftar post padaSitemap. Anda juga bisa request untuk memuat artikel tentang
contoh angkatan 20 anbalai pustaka sastrawan dan karyanya marah rusli
pada kolom komentar.
contoh angkatan 20 an balai pustaka sastrawan dankaryanya marah rusli pada situs lain:
Periodisasi Sastra Indonesia
Contoh sastra pada masa Angkatan Balai Pustaka: Roman ; Azab dan Sengsara (MerariSiregar) Sitti Nurbaya (Marah Rusli) ... Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan ...karyanya

puisi karya pujangga terbaik"untuk bunda"

Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga

Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu

Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat

Bunda
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Ananda bahagia

Bunda
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus bunda berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa

Bunda
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga bunda bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
Bunda tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap bunda

Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya

Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam

Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam

puisi lama

Ajari aku mencintaimu
dengan kata yang tak sempat kubaca
dengan nada tanpa irama
dendan warna tanpa rona
dengan lagu yang mulai membiru
atau…………


Ajari aku
berjalan tanpa kaki
melihat tanpa mata
mendengar tanpa telinga
agar kubisa mengerti
agar kubisa memahami
arti penantianku slama ini
arti perjalananku mencari cinta suci
DENGANMU
atau
TANPAMU

by Munajat Cinta

puisi perjuangan

Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu

Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan

Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan

puisi modern"kelelahan"

Tubuh ku lelah tuk terus menantang masa depan.
Kaki ku lelah tuk melangkah.
Tangan ku lelah tuk mengukir masa depan.
Mataku lelah tuk menatap jauh ke depan.
MUlut ku lelah tuk berbicara.

Setiap hati selalu ada sedikit rasa tuk merasa lelah
Setiap hari selalu ada rasa tuk mengadu
Setiap saat selalu ada saat tuk mengenang
Setiap Raga akan merasa lelah untuk hidup

Ada saat-saat kebahagiaan datang, Membuat senyuman menari indah diatas lesung pipi.
Ada saat-saat kesuksesan datang, Membuat hati menjadi puas akan keberhasilan.

Ketika kebahagian dan kesuksesan berganti dengan kesedihan dan kegagalan.
Kepada siapa kita mengadu.
Kepada siapa kita mengeluh.
Kepada siapa kita berlari.

Akan kah kita dapat lebih bershukur akan apa yang sudah didapat.
Sehingga setetes kenikmatan menjadi surga sesaat kehidupan.

Akan kah keiklasan dan kenikmatan yang kita dapat,
atau kah keserakahan dan kesengsaraan yang akan menghadang.

Tuhan, Allah , Ya Roob
Akan berjalan kemana kah langkah ku,
disaat langkah ku tak sanggup lagi berjalan di jalan Mu.

Akan kemana kah jasat ku,
Disaat jasat ku tak beda dengan tanah yang kotor.

Akan berjalan kemana kah raga ku,
Disaat raga ku terbelenggu akan dosa-dosaku.

Akan kah aku dapat berjalan dengan jalan ya bercahaya bertemu dengan kekasih MU,
Atau kah aku harus berjalan dengan panas api di kaki hingga terasa di ubun kepala.

Lelah, letih, Penat, akan kah akan hilang
Disaat hati selalu ada kata untuk merasa lelah

contoh puisi terbaru 2012"puisi modern_lihat aku"

Saat kesalahan itu hadir padamu
Tak mampu angkat wajah di depanku
Tertunduk dalam entah apa fikirmu
Kau buat ku bertanya sendiri dalam hati
Lekat kupandangi seluruh dirimu
Kucoba tegar dalam pertahankan cintaku
Meski luruh seluruh hati ini karenamu
Tak bisa kuakhiri karena aku memilihmu

Tak mampukah bersikap bak ksatria
Akui segala khilaf dengan lapang dada
Mengertiku akanmu jauh dari yang kau tau
Hilangkan kepengecutan dari jiwamu
Ku cinta bukan pada kesempurnaan
Ku terpikat bukan hanya gagah penampilan
Pandang aku dan ungkapkan salahmu
Lihat aku saat pandangmu utarakan maaf

contoh puisi terbaru 2012"puisi modern"

Kala aku belajar untuk mencintai,
jangan pernah palingkan muka walau kau enggan menunggu,
kala aku mulai berada dalam galau,
genggam tangganku dan pastikan kau akan bersamaku selalu

Andai waktu menerpa kasih yang aku susun
bantulah aku menatanya kembali
Andai sengat matahari membuatnya kering
sirami ia kembali dengan kasihmu

Jangan biarkan teringsut kala aku mencoba untuk membuka hatiku
jangan berlari kala aku butuh matahari
Jangan pergi kala aku memintamu
untuk mengajarkan aku mencintaimu

About

About This Blog

Lorem Ipsum

Lorem Ipsum

Lorem

Follow Me

Recent Post

Follow Me

My Community

Katanya Temen Nih

Site Info

tab 1 - Click >> Edit

Friend Link

tab 3 - Click >> Edit

tab 2 - Click >> Edit

Tab 4 - Click >> Edit

Reader Community

Search