Kamis, 12 Januari 2012

puisi remaja"ketika aku ingin mencintaimu"

Kala aku belajar untuk mencintai,
jangan pernah palingkan muka walau kau enggan menunggu,
kala aku mulai berada dalam galau,
genggam tangganku dan pastikan kau akan bersamaku selalu

Andai waktu menerpa kasih yang aku susun
bantulah aku menatanya kembali
Andai sengat matahari membuatnya kering
sirami ia kembali dengan kasihmu

Jangan biarkan teringsut kala aku mencoba untuk membuka hatiku
jangan berlari kala aku butuh matahari
Jangan pergi kala aku memintamu
untuk mengajarkan aku mencintaimu

syair kepada sang pencipta

Andai manusia diizinkan berdialog dengan AllahYa.. Allah, mengapa aku harus dilahirkan di dunia ini ?tapi mengapa Engkau berikan padaku kehidupan yang kerassehingga aku merasa terhimpit dan tertindihsesak nafasku, sedih hatiku, berat langkahku untuk mengarungi kehidupan yang kejam ini

…Allah menjawab;HambaKu sayang, jangan pernah engkau takut menghadapi hidup inikarena Aku tidak pernah meninggalkanmu walau sedetikjarak antara kau dan Aku tidak lebih jauh dari pada urat lehermudan Aku tidak mungkin memberikan cobaan di luar batas kemampuanmu…Bukankah sudah pernah Ku katakan padamu: Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu [Muhammad]…dan Kami meringankan bebanmu yang berat…yang memberatkan punggungmu…Dan Kami tinggikan namamu…Maka sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…Maka apabila engkau telah selesai [dari suatu urusan] maka kerjakanlah [urusan yang lain] dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau berharap…

…kemudian aku menjadi ingat Ya Allah, bahwa sepanjang hidupku aku telah mendzalimi diriku sendiri, dengan cara melalaikan kewajiban yang Engkau gariskan dan melanggar larangan yang Engkau tetapkan.…kuterlantarkan diriku dalam keterasingan, ku tak perdulikan setiap nafasku, tak kuhitung detak jantungku sudahkah ku kenal Rabb yang menciptakanku…aku terbelalak melihat gemerlap dunia……kemudian kukejar ilmu, jabatan dan harta tanpa ingat mempersiapkan bekal untuk pergi kealam abadi ku kelak, alam yang pasti aku datangi, ku bertepuk dada pada sukses hidupku, jabatan, harta serta anak istriku, padahal semua itu hanya sekedar titipan belaka, tidak ku untai tali

kasih terpaut kerinduan dengan sahabat terdekatku…akankah aku merindu atau aku berteriak karena kekufuranku akan nikmat-Mu…

Allah menjawab…Bukankah telah Ku turunkan pintu tauhiid? Allah pun Berfirman…Katakanlah, jika kamu [benar-benar] mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kamu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imron:31]

…Kemudian Allah Swt menambahkan…Bukankah telah Ku turunkan Al-Qur’an Al-Karim sebagai pedoman hidupmu…bukankah telah Ku berikan contoh bagi hidupmu yaitu Rasul dan NabiKu…telah Ku ciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya bagimu…telah Ku tebarkan Nur Illahi Ku keseluruh penjuru…Rahmat dan Hidayah senantiasa Ku tiupkan hingga rahmatan lil ‘alamiin…maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan?

…isi hatiku kembali bertutur…Rabb…ku akui sesungguhnya kelalaian dan kelemahanku adalah benar tetapi aku khilaf… Ya Rabb…terlalu…terlalu banyak kekhilafanku…malu aku kepada-Mu …

Allah kembali menjawab…Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa [pada hari kiamat]. Bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah sangat berat siksaan-Nya [niscaya mereka menyesal

[Al-Baqarah:165]

…Kemudian isi hatiku bermunajat…Duhai Rabb Yang menggenggam setiap karunia…Karuniakanlah kepada kami kenikmatan bermunajat kepada-Mu…hidup dan matiku keserahkan sepenuhnya pada-Mu…Do’aku kini senantiasa dalam Ijabah-Mu…Duhai Rabb Yang Maha Menatap setiap lubukhati hamba-hamba-Mu…Karuniakan kepada kami hati ikhlas dan bersih dari setiap noktah hitam yang melekat…taburkan kepada kami cahaya Ilmu dan

Ridho-Mu…Duhai Rabb Yang Maha Menyaksikan sekecil apapun setiap ‘aib yang kami rahasiakan…Kami sadar mata yang Kau titipkan adalah hanya untuk menyaksikan setiap kebesaran-Mu…lidah yang Kau titipkan adalah lidah yang harus basah berdzikir menyebut asma-Mu…telinga yang Kau titipkan adalah hanya untuk mendengarkan setiap adzan dan ayat suci-Mu yang dikumandangkan…kaki yang Kau ciptakan adalah hanya untuk melangkah menuju masjid dan kiblat-Mu……Pantaskah hamba menuju syurga-Mu…pedahal amanah-Mu belum hamba lakukan…karena kedha’ifanku…

kata cinta kahlil gibran

kemarin aku berdiri berdekatan pintu gerbang sebuah rumah ibadat dan bertanya kepada manusia yang lalu-lalang di situ tentang misteri dan kesucian cinta.
Seorang lelaki setengah baya menghampiri, tubuhnya rapuh wajahnya gelap. Sambil mengeluh dia berkata, “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah, aku mewarisinya dari Manusia Pertama.”

Seorang pemuda dengan tubuh kuat dan besar menghampiri. Dengan suara bagai menyanyi dia berkata, “Cinta adalah sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan dariku, yang rnenghubungkan masa sekarang dengan generasi masa lalu dan generasi yang akan datang.’

Seorang wanita dengan wajah melankolis menghampiri dan sambil mendesah, dia berkata, ‘Cinta adalah racun pembunuh, ular hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan berputar-putar menembusi langit sampai ia jatuh tertutup embun, ia hanya akan diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat, diam selama satu tahun dan mati untuk selamanya.’

Seorang gadis dengan pipi kemerahan menghampiri dan dengan tersenyum dia berkata, “Cinta itu laksana air pancuran yang digunakan roh pengantin sebagai siraman ke dalam roh orang-orang yg kuat, membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang di malam hari dan senandung pujian di depan matahari di siang hari.’

Setelah itu seorang lelaki menghampiri. Bajunya hitam, janggutnya panjang dengan dahi berkerut, dia berkata, “Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. la bermula dari hujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda.’

Seorang lelaki tampan dengan wajah bersinar dan dengan bahagia berkata, ‘Cinta adalah pengetahuan syurgawi yang menyalakan mata kita. Ia menunjukkan segala sesuatu kepada kita seperti para dewa melihatnya.’

Seorang bermata buta menghampiri, sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke tanah dan dia kemudian berkata sambil menangis, ‘Cinta adalah kabus tebal yang menyelubungi gambaran sesuatu darinya atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang, tuli terhadap suara-suara dari tangisnya sendiri yang bergema di lembah-lembah.’

Seorang pemuda, dengan membawa sebuah gitar menghampiri dan menyanyi, ‘Cinta adalah cahaya ghaib yang bersinar dari kedalaman kehidupan yang peka dan mencerahkan segala yang ada di sekitarnya. Engkau bisa melihat dunia bagai sebuah perarakan yang berjalan melewati padang rumput hijau. Kehidupan adalah bagai sebuah mimpi indah yang diangkat dari kesedaran dan kesedaran.’

Seorang lelaki dengan badan bongkok dan kakinya bengkok bagai potongan-potongan kain menghampiri. Dengan suara bergetar, dia berkata, “Cinta adalah istirahat panjang bagi raga di dalam kesunyian makam, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian.’

Seorang anak kecil berumur lima tahun menghampiri dan sambil tertawa dia berkata, “Cinta adalah ayahku, cinta adalah ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengerti tentang cinta.”

Waktu terus berjalan. Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat. Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri tentang cinta. Semua menyatakan harapan-harapannya dan mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya.

syair kepada sang pencipta

Andai manusia diizinkan berdialog dengan AllahYa.. Allah, mengapa aku harus dilahirkan di dunia ini ?tapi mengapa Engkau berikan padaku kehidupan yang kerassehingga aku merasa terhimpit dan tertindihsesak nafasku, sedih hatiku, berat langkahku untuk mengarungi kehidupan yang kejam ini

…Allah menjawab;HambaKu sayang, jangan pernah engkau takut menghadapi hidup inikarena Aku tidak pernah meninggalkanmu walau sedetikjarak antara kau dan Aku tidak lebih jauh dari pada urat lehermudan Aku tidak mungkin memberikan cobaan di luar batas kemampuanmu…Bukankah sudah pernah Ku katakan padamu: Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu [Muhammad]…dan Kami meringankan bebanmu yang berat…yang memberatkan punggungmu…Dan Kami tinggikan namamu…Maka sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…Maka apabila engkau telah selesai [dari suatu urusan] maka kerjakanlah [urusan yang lain] dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau berharap…

…kemudian aku menjadi ingat Ya Allah, bahwa sepanjang hidupku aku telah mendzalimi diriku sendiri, dengan cara melalaikan kewajiban yang Engkau gariskan dan melanggar larangan yang Engkau tetapkan.…kuterlantarkan diriku dalam keterasingan, ku tak perdulikan setiap nafasku, tak kuhitung detak jantungku sudahkah ku kenal Rabb yang menciptakanku…aku terbelalak melihat gemerlap dunia……kemudian kukejar ilmu, jabatan dan harta tanpa ingat mempersiapkan bekal untuk pergi kealam abadi ku kelak, alam yang pasti aku datangi, ku bertepuk dada pada sukses hidupku, jabatan, harta serta anak istriku, padahal semua itu hanya sekedar titipan belaka, tidak ku untai tali

kasih terpaut kerinduan dengan sahabat terdekatku…akankah aku merindu atau aku berteriak karena kekufuranku akan nikmat-Mu…

Allah menjawab…Bukankah telah Ku turunkan pintu tauhiid? Allah pun Berfirman…Katakanlah, jika kamu [benar-benar] mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kamu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imron:31]

…Kemudian Allah Swt menambahkan…Bukankah telah Ku turunkan Al-Qur’an Al-Karim sebagai pedoman hidupmu…bukankah telah Ku berikan contoh bagi hidupmu yaitu Rasul dan NabiKu…telah Ku ciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya bagimu…telah Ku tebarkan Nur Illahi Ku keseluruh penjuru…Rahmat dan Hidayah senantiasa Ku tiupkan hingga rahmatan lil ‘alamiin…maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan?

…isi hatiku kembali bertutur…Rabb…ku akui sesungguhnya kelalaian dan kelemahanku adalah benar tetapi aku khilaf… Ya Rabb…terlalu…terlalu banyak kekhilafanku…malu aku kepada-Mu …

Allah kembali menjawab…Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa [pada hari kiamat]. Bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah sangat berat siksaan-Nya [niscaya mereka menyesal

[Al-Baqarah:165]

…Kemudian isi hatiku bermunajat…Duhai Rabb Yang menggenggam setiap karunia…Karuniakanlah kepada kami kenikmatan bermunajat kepada-Mu…hidup dan matiku keserahkan sepenuhnya pada-Mu…Do’aku kini senantiasa dalam Ijabah-Mu…Duhai Rabb Yang Maha Menatap setiap lubukhati hamba-hamba-Mu…Karuniakan kepada kami hati ikhlas dan bersih dari setiap noktah hitam yang melekat…taburkan kepada kami cahaya Ilmu dan

Ridho-Mu…Duhai Rabb Yang Maha Menyaksikan sekecil apapun setiap ‘aib yang kami rahasiakan…Kami sadar mata yang Kau titipkan adalah hanya untuk menyaksikan setiap kebesaran-Mu…lidah yang Kau titipkan adalah lidah yang harus basah berdzikir menyebut asma-Mu…telinga yang Kau titipkan adalah hanya untuk mendengarkan setiap adzan dan ayat suci-Mu yang dikumandangkan…kaki yang Kau ciptakan adalah hanya untuk melangkah menuju masjid dan kiblat-Mu……Pantaskah hamba menuju syurga-Mu…pedahal amanah-Mu belum hamba lakukan…karena kedha’ifanku…

puisi pengenalan tuhan"tangismu bukan tangisku"

Sudah sejak lama aku berhenti menangis
Bahkan saat ini aku tidak lagi punya hati
Tak pernah ku sesali yang terjadi padaku
Tak pernah ku tersentuh oleh iba dan kasihan

Aku adalah batu karang yang tegar
Selalu berbuat yang terbaik hingga tak pernah menyesal
Selalu berpikir dengan logika hingga tak pernah iba
Bagiku membantu orang sekuat tenaga lebih baik dari sekedar kasihan

Sayangku, hari ini aku harus melihatmu dalam sakit yang sangat
Akan ku usahakan segala macam obat untukmu
Akan ku jaga kamu sepanjang siang dan malam
Tapi jangan kau pinta aku untuk bersedih

Aku selalu bersyukur atas semua yang diberikan oleh Tuhan ku
Aku juga sangat senang ketika kamu sakit sekali
Aku berharap itu adalah pembersih dari dosa-dosamu
Dan aku berharap setelah bersih, kamu segera kembali kepada-Nya

Jangan katakan aku ini kejam
Aku ini terlalu bersyukur atas apa pun
Rasa bahagia hatiku ini tak terhingga besarnya
Semenjak aku Ridho Dia sebagai Tuhanku

puisi "tentang kehidupanku"

disini aku berdiri.
menapaki tanah yang samasekali tidak kupahami
hirukpikuk n kemilau hidup kota
tak mbwtku bergeming.
orang2 menertawakanku
menganggap aq pungguk yg merindukan bulan…..
atas smua asa dan cita citaku……
tatapan sinis yg menusuk ulu hati
olok olok yg menyyat hati
hampir meruntuhkn pertahananku…..
namun…..
aku harus tegar!
aku tak boleh lemah…..
aku kan tetap berjuang tuk hidupku
untuk orang2 yg kucintai
meski sungai2 kecil mengalir pilu…….
meski kaki terasa tersandung…….
aku kan selalu brusaha untuk menggapai cita citaku
aku harus bisa!!!!!

puisi cinta"you're the unforgetable smile"

Pena menghunus,,
beri noktah dalam lembar kehidupan,,
tercabik oleh rangkaian kata tak berputus,,
penuh sesak akan gambaran ronamu yg menawan,,

sajak berbondong jejali otak,,
mengalir lembut tanpa congkak,,
semua berakar dari sebayang paras,,
paras yg tak selipkan sedikitpun kontras,,

tenang mengawang di galaksi hati,,
tlah ku yakini kau tuk disisi,,
kau sudutkan simpul manis disela bibirmu,,
pertegas ketukan palu yg tlah bertalu,,

akanku jelajahi taman hatimu,,
akanku titipkan rindu dinafasmu,,
agar parasmu tak hanya sebuah bayang,,
agar angan ini tak melayang.

About

About This Blog

Lorem Ipsum

Lorem Ipsum

Lorem

Follow Me

Recent Post

Follow Me

My Community

Katanya Temen Nih

Site Info

tab 1 - Click >> Edit

Friend Link

tab 3 - Click >> Edit

tab 2 - Click >> Edit

Tab 4 - Click >> Edit

Reader Community

Search